Powered By Blogger

Thursday, 28 March 2013

The nature of animal

UK 26 March 2013. Hari ini headline dari kabar dan televisi dipenuhi dengan berita duka. Seorang anak berumur 15 tahun meninggal dunia karena diserang oleh anjing. diberitakan bahwa sang gadis malang sendiri  di rumahnya malam itu. Dia baru saja pulang dari rumah kawannya malam itu. Naas, tiba didepan rumahnya, ada sekelompok anjing yang sedang marah, dan seketika menyerang gadis itu. Ada lebih adri satu ekor anjing yang bersamaan menyerang gadis malang tersebut. banyak pihak yang menyesalkan dan menyayangkan kejadian tersebut.  Beberapa pihak menyalahkan kenapa tidak ada satupun yang mendengar atau mengethui penyerangan itu. Namun tidak sedikit yang kecewa kenapa tidak ada keluarga yang dirumah malam itu. Debat besar terjadi di BBC1. Semuanya pihak yang terkait seperti bertempur dan adu argumen melihat tragedi ini. Sekilas refleksi kemarahan bercampur kekecewaan antara pihak pro dan kontra melihat semua aspek dan kondisi yang menyebabkan kelalaian itu terjadi. Bermacam-macam sudut pandangnya. Contoh, ada pihak perlindungan hewan yang keras bersikukuh membenarkan bahwa pada kasus ini anjing tidak sepenuhnya salah. Mereka berasumsi pemilik anjing dan keluaarganyalah yang perlu dipertanyakan membiarkan anak gadisnya sendirian dirumah. atau ada juga yanga kontra, melihat ini sebagai kesalahan mekanisme perijinan hewan peliharaan. dan tak kalah serunya dari kubu lembaga anti pemerintah, ada seorang wakil dari kaum minoritas yang menyuarakan lemahnya perlindungan dan keamanan kota, sebagai cerminan korupsi dan kuragnya komitmen pemerintah kota. Aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, aku benar- benar heran, sulit memahami perdebatan para manusia itu. Mereka berdasi dan berpakaian rapi pagi ini representasi kaum cendekia ahli ilmu dunia. Tapi aku sama - sekali tidak mengerti. Apa karena aku saja yang kurang memahami permasalahan.  Atau ilmu ku yang belum sebanyak mereka? tak tahulah aku, di mataku, ini adalah permasalahan yang mendasar, dan tidak perlu menjadi sangat rumit seperti yang mereka utarakan. Ada segerombolan hewan (ingat hewan bukan manusia) yang menyerang manusia hingga meninggal. tetapi tak satupun dari para ahli dan pemerhati bahkan anggota keluarga yang melihat ini murni kekhilafan manusia. Ini adalah kesalahan bodoh no 1. tidak menghormati hukum alam. Seperti yang aku tahu, hewan adalah hewan, bukan manusia, seberapa pintarnya seberapa membantunya, seberapa sayang majikan yang memeliharanya, meskipun si hewan sudah diperlakukan melebihi manusia dengan segala fasilitasnya, mereka tetaplah hewan yang tidak mempunyai akal seperti manusia. Jadi saya setuju sekali, hewan (baca;anjing) tidak salah, memang alaminya mereka untuk tidak punya akal, dan manusia- manusia yang sombong ini dengan angkuhnya menjelaskan sifat dan perilaku anjing, dengan congkaknya memanusiakan para hewan ini. Mereka berargumen dan menjelaskan bagaimana tanggung jawab dan setianya hewan ini pada majikan nya dan segala hal baik tentang nya (tapi dari perspective manusia), padahal ini hal sepeple, bagaimana mungkin manusia yang tidak tahu bahasa hewan bisa menerjemahkan seluruh sifat dan kebiasaan dan bahkan hal - hal yang personal dari seekor hewan? ABSURD#
sampai pada titik ini aku sudah tidak tahan dengan perdebatan mereka yang jauh dari menyadarkan diri dan lupa bahwa alaminya hewan itu adalah ciptaan Gusti ALLOH SWT yang impulsive dan instinctive dalam berperilakau. Hewan yang dimanusiakan, oleh manusia yang kehewan-hewanan, tabiat dan sifat mereka yang hewan. dan tidak ada yang salah dengan mereka. yang sangat salah adalah para manusia yang tidak menghormati hukum alam. Jelas pada isu ini saya tidak ikut para pembela hewan atau pun pembenci hewan, yang saya tidak sependapat bagaimana mungkin manusia yang diberi segala keunggulan akal dan fikiran tidak bisa berpikir pada sewajarnya. ini seperti hanya menunggu waktu saja, aku penasaran ingin melihat seberapa tinggi angka penyerangan hewan di eropa, dan luar biasa 2 % menjadi penyumbang casualties di negeri maju eropa. kalau mau lebih ekstrem lihatlah matador di spanyol. bagaimana konsep menghormati the nature of animal sama sekali tidak difahami oleh makhluk yang katanya paling cerdas di bumi, manusia. bagaimana mungkin mereka menyiksa seekor banteng lalu menyulut kemarahan banteng dan itu menjadi sebuah tontonan tahunan yang membahana tersohor sampai ke manca negara? apa apaan ini? aku yang kurang waras atau mereka yang sedang lupa? setiap tahun 6 dari 10 matador terluka dan selalu ada korban dalam even yang jadi kegemaran ini. patah tulang, memar sampai meregang nyawa? aku sangat tidak bisa mengerti cara berpikir mereka. Aku malah prihtin dengan hewan yang diperlakukan begitu. Dan aku sama sekali tidak empati dengan para matador yang gagal di arena itu. sekali lagi hewan adalah hewan, dan kenapa kita tidak menghormati alaminya hewan. Berhenti congkak merasa memahami tingkah laku dan lam mereka atas dasar sicnce dan ilmu pengettahuan. Respect the nature of animal!

No comments:

Post a Comment